Percepatan Musim Tanam I Tahun 2024 - 2025

Berita Terkait

• Doa Bersama0
• Pertemuan Rutin TP PKK Desa/Kelurahan Sekecamatan Bayan0
• Pembagian Sembako Kepada Keluarga ODGJ0
• Sosialisasi Bencana Alam Dan Pembinaan Satlinmas Desa Dan Kelurahan0
• Pembinaan Perangkat Desa 0
• Penyaluran BLT DD Desa Bandungrejo0
• Konferensi Sekretaris Desa / Kelurahan0
• Wisuda STIKes Pemkab Purworejo0
• Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bayan0
• Konferensi Kepala Desa/Kelurahan Sekecamatan Bayan0

Berita Populer

• Penyampaian BNBA Bansos Tunai
• Pembentukan dan Penetapan Panitia Pilkades di Desa Pekutan
• MUSRENBANG KECAMATAN TAHUN 2021
• PISAH SAMBUT PJ. KEPALA DESA DEWI DAN KEPALA DESA DEWI
• Orientasi Tenaga Lini Lapangan
• PENETAPAN NILAI BOBOT PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN CALON PERANGKAT DESA TANGKISAN
• Musyawarah Desa tentang Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa th 2025 Desa Dewi
• REORGANISASI P3A DESA POGUNGKALANGAN
• Tetap Produktif di Bulan Ramadhan
• TEMA DAN LOGO PERINGATAN HUT KE-75 KEMERDEKAAN RI TAHUN 2020

Senin (28/10/2024), Mengantisipasi potensi krisis pangan akibat perubahan iklim yang semakin tidak menentu, para petani di Kelurahan Sucenjurutengah dan Desa Kalimiru, Kecamatan Bayan, memulai percepatan masa tanam (MT) pertama pada Oktober 2024. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Purworejo, Hadi Sadsila, bersama Camat Bayan Dwi Cahyono Hadi Saputro, S.IP, Lurah Sucenjurutengah Lepot Agusmanto, S.IP, dan Kepala Desa Kalimiru Agung Yuli Priatmoko turut hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka bersama perwakilan Kejaksaan Negeri dan Polres Purworejo turun ke sawah untuk secara simbolis menanam padi sebagai tanda dimulainya musim tanam padi tahun ini.

Kepala Desa Kalimiru, Agung Yuli Priatmoko, mengungkapkan bahwa percepatan masa tanam ini juga menjadi strategi untuk menjaga tidak adanya lahan pertanian yang semakin rentan terhadap alih fungsi lahan. “Kelurahan Sucenjurutengah dan Desa Kalimiru termasuk kawasan perkotaan dalam Perda RDTR. Lahan di sini berada di zona kuning, yang berarti dapat dialihfungsikan. Maka, upaya optimalisasi lahan melalui percepatan masa tanam ini adalah langkah kami untuk mencegah alih fungsi serta mencegah krisis pangan.